Selasa, 21 Februari 2012

Pengertian MOL (Mikroorganisme Lokal)



Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dengan kemampuan sangat penting dalam kelangsungan daur hidup biota di dalam biosfer.   Mikroorganisme mampu melaksanakan kegiatan atau reaksi biokimia untuk melangsungkan perkembangbiakan sel.  Mikroorganisme digolongkan ke dalam golongan protista yang terdiri dari bakteri, fungi, protozoa, dan algae (Darwis dkk., 1992). Mikroorganisme menguraikan bahan organik dan        sisa–sisa jasad hidup menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana (Sumarsih, 2003). Menurut Budiyanto (2002), mikroorganisme mempunyai fungsi sebagai agen  proses biokimia dalam pengubahan  senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang berasal dari sisa tanaman dan hewan.
Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair.  Bahan utama MOL terdiri dari beberapa  komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme.  Bahan dasar untuk fermentasi larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan daun gamal.  Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, dan air kelapa, serta sumber mikroorganisme berasal dari kulit buah yang sudah busuk, terasi, keong, nasi basi, dan urin sapi     (Hadinata, 2008). 
Menurut Fardiaz (1992), semua mikroorganisme yang tumbuh pada    bahan-bahan tertentu membutuhkan bahan organik untuk pertumbuhan dan proses metabolisme.  Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang pada suatu bahan dapat menyebabkan berbagai perubahan pada fisik maupun komposisi kimia, seperti adanya perubahan warna, pembentukan endapan, kekeruhan, pembentukan gas, dan bau asam (Hidayat, 2006).    

Daftar Pustaka :
Adianto, Dr. 1993. Biologi Pertanian. Penerbit Alumni, Bandung. 132 hal. 
Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Depdikbud Dirjen Dikti. IPB, Bogor.
Budiyanto, M. 2002. Mikrobiologi Terapan. Universitas Muhammadiyah,  Malang. 159 hal.
Darwis,dkk. 1992. Teknologi Fermentasi. Rajawali-Press, Jakarta.
Hadinata, I. 2008. Membuat Mikroorganisme Lokal.
                Http://Ivanhadinata.blogspot.com/. Tanggal akses 5 September 2010
Hanafiah, K.A. 1991.Rancangan Percobaan. Grafindo Persada, Jakarta.
Hidayat. 2006. Mikrobiologi industri. Andi offset, Yogyakarta.
Lukitaningsih, D. 2010. Bioteknologi Mikroba untuk Pertanian Organik.
                Http:// luki2blog.wordpress.com. Tanggal akses 5 September 2010.
Madigan, M. 1997. Biology of Microorganism. 
                Http:// program.nu/erik_moglia.com. Tanggal akses 25 Maret 2011.
Nugroho, W. 2005. Tantangan dalam Mewujudkan Lahan Pertanian Abadi. 
               Http:// twnugroho.multiply.com. Tanggal akses 15 Maret 2011. 
 
Nurwahib, M. 2011. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
                Http://ashfinnada.blogspot.com. Tanggal akses 25 Maret 2011.
Purwasasmita, M .2009. Mengenal SRI (System of Rice Intensification).
                Http://sukatani-banguntani.blogspot.com. Tanggal akses 5 September
                2010.
Pradhika, I. 2008. Teknik Dasar Isolasi Mikroorganisme.
                Http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-4-isolasi-mikroorganisme.
                Tanggal akses 5 Desember 2010.
Pramono, dkk. 2001. Pengkajian pengelolaan tanaman terpadu pada Padi Sawah. Laporan
               Pengkajian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Ungaran.
Purwanto, I. 2007. Mengenal Lebih dekat Leguminoceae. Kanisius,Yogyakarta
Schlegel, H. G.1994. Mikrobiologi Umum (Terjemahan). Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Sri Sutari, N.W. 2009. Pengujian Kualitas Bio- Urine Hasil Fermentasi Dengan Mikroba yang
               Berasal dari Bahan Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi
              (Brassica Juncea L ). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas   Udayana, Denpasar.
Suntoro, W.A. 2006. Degradasi Lahan dan Ancaman bagi Pertanian.Solo Pos, 7 November
             2006, Solo.
Suriawiria, U.1996. Mikrobiologi Air. Penerbit alumni, Bandung.
Stams, E DAN Wastermann. 2003 dalam Wahyudi, A. 2009. Isolasi dan Karakterisasi     Bakteridan    Jamur Lignoselulolitik Saluran Pencernaan Kerbau, Kuda dan Feses Gajah. Tesis. Program Studi Bioteknologi, Fakultas Antar Bidang, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Stevenson, F.J. 1994. Humus Chemistry: genesis, composition. Wiley, New  York
Wanapat, M. 2001 dalam Wahyudi, A. 2009. Isolasi dan Karakterisasi     Bakteridan    Jamur Lignoselulolitik Saluran Pencernaan Kerbau, Kuda dan Feses Gajah. Tesis. Program Studi Bioteknologi, Fakultas Antar Bidang, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Winarno. 1987. Biofermentasi dan Biosintesis Protein. Angkasa, Bandung.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar